MencintaiMu
Satu anugerah terindah dalam hidupku
Malamku sunyi tanoa bintangMu
Siangku suram tanpa mentariMu
Resah memayungi hidupku
Hari-hari yang berlalu
Terasa memijak duri sembilu
Gelisah yang bertamu di kalbu
Kepedihan mengikat ruang waktu
Kepahitan membelenggu
Tanpa nur dan hidayahMu
Ruang hidupku dibelenggu dengan dosa
Aku ingkar pada setiap tegahanmu
Aku ikut setiap nafsu
yang beraja di hatiku
Padaku itulah kebahagiaan
Itulah Ketenangan
Aku mendongak tinggi ke langit
Hanya langit biru, tidak kulihat Engkau
Aku merenung dalam ke laut lepas
Hanya semilir angin memukul, tanpa ku rasa Engkau
Aku belari mengejar pelangi indah
Yang muncul tak kala guruh dan hujan berhenti
Namun tidak juga kutemui Engkau.
Ya Allah
Kutahu kewujudanMu
Engkau sentiasa bersama hambaMu
Dalam setiap suka dan dukaku
Dalam setiap langkah perjalanan hidupku
Dalam setiap saat nafasku
Dalam setiap ruang yang membelenggu
Dalam siang cerah yang menyinariku
Tapi mengapa aku Ya Allah
Dalam rahmatMu
Dalam cintaMu
Dalam kasihMu
Dalam sayangMu
Tak pandai aku bersyukur
Tak pernah aku mengingatiMu
Tak rasa hadirmu dalam hidupku
Tak rasa untuk aku sujud padaMu
Ya Ilahi Ya Rabbi
Tak kala langkah ini terhenti
Tak kala aku tersedar dari lena yang panjang
Tak kala aku insaf dari kesilapan
Tak kala itu, aku harus akur
HidayahMu adalah sinar hidupku
Menenrangi kegelapan
Menyinari setiap ruang kosong
Memberiku ketenangan
Hanya padaMu
Kuserahkan segala pengharapan
Yang pasti...
MencintaiMu adalah anugerah
Teragung dalam hidupku
Kerana kasih sayangmu
RahmatMu luas
Tak bertepi..
Nukilan rasa
Yazilmiwati
2.00 am
Dari ruang kamar
21 Feb 2011
Puisi ini akan dipersembahkan kepada Penghuni-penghuni rumah pengasih pada 26 February 2011 oleh Yazilmiwati dan juga Nurhaslini (Student Islamic Studies)
No comments:
Post a Comment